Tujuan

Riset ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengusulkan jalur-jalur pendanaan yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk mendukung pemerintah dan pelaksana program dalam mencari pendanaan di tingkat lokal, nasional, dan lintas negara. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung proyek-proyek konservasi dan perubahan iklim dari pegunungan hingga pesisir (Ridge-to-Reef/R2R) yang inklusif di Papua Barat Daya, Indonesia, sembari mendorong penghidupan yang adil bagi masyarakat adat dan komunitas lokal.

Di Mana

Kabupaten Raja Ampat dan Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Indonesia

Why

Papua Barat Daya dikenal dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya, mulai dari hutan yang luas hingga ekosistem pantai yang beragam. Wilayah pesisir Papua Barat Daya memiliki keanekaragaman hayati yang signifikan secara global, termasuk hutan bakau, terumbu karang, dan lautan. Namun, seperti banyak tempat lain di dunia, pengelolaan sumber daya di Papua Barat Daya dilakukan dalam sebuah kerangka tata kelola yang kompleks oleh berbagai sektor dalam skala yang beragam. Kondisi ini dapat menyebabkan perencanaan yang kurang terkoordinasi antarsektor, dengan kurang atau bahkan tanpa adanya integrasi antara perencanaan daratan dan laut. Hal ini bisa menyebabkan hilangnya peluang untuk menciptakan sinergi antarsektor untuk dapat menyelesaikan masalah secara terpadu dan menyeluruh. Oleh karena itu, pendekatan baru yang dapat mengintegrasikan berbagai sektor dan pemangku kepentingan pada berbagai skala dan lanskap sangatlah penting.

Pendekatan R2R menawarkan pendekatan yang menyeluruh untuk konservasi dan pembangunan berkelanjutan, dengan mempertimbangkan keterkaitan penting antara hutan, penggunaan lahan, dan ekosistem mangrove. Konservasi dan penggunaan lahan di daerah hulu secara signifikan memengaruhi ekosistem di daerah hilir. Selain itu, penting untuk membangun hubungan dan mengintegrasikan rencana-rencana di berbagai lanskap dengan mengakui peran pemangku kepentingan kunci, termasuk masyarakat adat dan perempuan, dalam pengelolaan sumber daya alam.

Namun, seperti pendekatan dan model konservasi lainnya, implementasi R2R di Indonesia, khususnya di Papua Barat Daya, menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan pendanaan yang berkelanjutan, terutama untuk proyek-proyek perubahan iklim yang inklusif. Meskipun R2R berpotensi dalam melestarikan ekosistem dan meningkatkan ketahanan iklim, mekanisme pembiayaan yang ada masih belum stabil, sehingga membatasi realisasi proyek-proyek R2R yang inklusif.

Jadi, bagaimana mekanisme pendanaan untuk manajemen R2R yang berkelanjutan dan adil dapat dirancang untuk berkontribusi pada pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang positif di Papua Barat Daya? Kegiatan riset ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan tersebut dan merumuskan strategi R2R yang inklusif dan inovatif, yang akan berkontribusi pada adaptasi, mitigasi, dan ketahanan terhadap perubahan iklim, sembari memberikan manfaat bagi masyarakat adat, komunitas lokal, dan perempuan.

Bagaimana

Dengan melibatkan pemangku kepentingan kunci di tingkat lokal, regional, dan nasional, proyek ini mengusulkan jalur-jalur untuk mekanisme pembiayaan yang terintegrasi dan inovatif serta kerangka tata kelola terdesentralisasi yang memungkinkan pemangku kepentingan memiliki suara lebih besar dalam pengambilan keputusan dan meminimalkan ketidakseimbangan kekuasaan untuk mendukung proyek-proyek perubahan iklim R2R yang inklusif di Papua Barat Daya.

Beberapa metode akan digunakan untuk mencapai hasil penelitian yang diinginkan, termasuk pengembangan bersama data dasar dan metode untuk mengelola, mengintegrasikan, dan memantau hutan di dataran tinggi, daerah aliran sungai, dan hutan mangrove, serta pengembangan arsitektur R2R yang mencakup Indikator Kesetaraan Gender, Inklusi Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI). Selain itu, studi ini akan memasukkan indikator GEDSI untuk mengidentifikasi kondisi dan mekanisme yang memfasilitasi implementasi R2R yang adil.

Riset ini terbagi dalam tiga komponen yang mencerminkan tiga output utama proyek.

  • Output 1: Studi kelayakan komprehensif dan strategi untuk implementasi R2R di Papua Barat Daya dan kontribusinya terhadap proyek-proyek perubahan iklim yang inklusif.
  • Output 2: Usulan mekanisme untuk tata kelola yang efektif dari area antara hutan dataran tinggi, daerah aliran sungai, dan hutan mangrove, dengan mempertimbangkan GEDSI di tingkat nasional dan subnasional.
  • Output 3: Usulan pendekatan pendanaan berkelanjutan untuk membantu pelaksana proyek dan pemerintah untuk mendapatkan pendanaan dari sumber-sumber di tingkat lokal, nasional, atau lintas negara dari sektor publik dan swasta untuk mendukung proyek-proyek perubahan iklim R2R di Indonesia.

Output-output ini akan dicapai melalui implementasi kegiatan dan hasil kerja dari tiga komponen proyek, serta laporan sintesis yang mengintegrasikan semua temuan dari tiga output tersebut.

Mitra

Proyek ini merupakan kolaborasi antara WRI Indonesia dan beberapa institusi riset dan universitas ternama, meliputi:


Proyek ini didanai oleh KONEKSI, program kolaborasi pengetahuan dan inovasi unggulan antara Australia dan Indonesia, sebagai salah satu dari 38 kemitraan pengetahuan yang menerima hibah penelitian kolaboratif di bidang lingkungan dan perubahan iklim.